Marmemonlam-2

Rangkaian Acara Waisak 2012

Rangkaian Acara Waisak 2012

Perayaan Waisak 2556 BE yang berlangsung pada 4–6 Mei 2012 di Candi Borobudur, Jawa Tengah, menjadi momen istimewa bagi umat Buddha dari berbagai penjuru. Perayaan ini mengingatkan pada tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha: kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.

Rangkaian acara dimulai dengan pengambilan air suci dari Umbul Jumprit di Temanggung. Air suci ini melambangkan kesucian dan kehidupan. Setelah itu, pada tanggal 5 Mei 2012, dilakukan pengambilan api abadi dari Mrapen, Grobogan. Api ini menjadi simbol penerangan batin dan semangat abadi. Keduanya kemudian dibawa ke Candi Mendut, tempat prosesi dimulai.

Pada malam 5 Mei 2012 pukul 19.30, umat Buddha mengikuti Marme Monlam, atau ritual persembahan cahaya, di Vihara Graha Padmasambhava, Borobudur. Ritual ini dipimpin oleh Lama Tamding, Khenpo Neydon Sangpo, serta para Lama dan Genyin lainnya, sebagai doa untuk kedamaian dunia.

Keesokan harinya, pada 6 Mei 2012, umat Buddha melakukan prosesi berjalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, membawa air dan api suci sebagai bagian dari ritual suci.

Puncak acara berlangsung pada 6 Mei 2012 pukul 10.34.49 WIB di Candi Mendut, menandai detik-detik Waisak dengan doa bersama. Setelah itu, di malam hari, umat Buddha melakukan Pradaksina, yaitu berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali dengan penuh khidmat sambil melantunkan doa.

Rangkaian acara ini tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga simbol kedamaian, kasih sayang, dan penghormatan terhadap kehidupan. Perayaan Waisak di Candi Borobudur mengingatkan pentingnya harmoni dan keseimbangan, baik dalam hubungan antarmanusia maupun dengan alam semesta.

Bagikan kepada teman Anda:
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Baca juga informasi serupa:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya